5 Perbedaan Will vs Would – Penggunaan – Fungsi – Contoh Kalimat

Bahasa Inggris kadang kala memang susah-susah gampang. Ketika kita belajar Bahasa Inggris, di awal-awal pelajaran pasti akan diperkenalkan dengan Rumus Simple Present Tense, baik itu Past Tense, Present Tense, Rumus Future Tense. Mempelajari simple future tense mungkin menurut kalian lebih mudah daripada mempelajari past tense, dimana kalian harus mempelajari verb two. Dalam simple future tense, kalian cukup menambahkan will di depan verb sebagai tanda bahwa kata kerja tersebut ‘baru akan’ dilaksanakan.

Baca juga:

Sampai akhirnya kalian bertemu would, saudara dari will yang bisa membuat kalimat yang kalian buat berbeda arti bila kalian salah menempatkan keduanya.

Ya, walau sama-sama memiliki arti ‘akan,’ kalian harus berhati-hati ketika menempatkan would dan will, jangan sampai kalimat kalian berbeda artinya karena kalian salah pilih. Perbedaan will dan would pun kadang-kadang tidak mencolok, namun bisa membuat kalimat kalian berubah total.

Penggunaan will vs would bukan hanya berpengaruh pada tenses yang kalian gunakan, tapi juga pada pemaknaannya dan bahkan pada tingkat formalitas kata-kata yang kalian gunakan, sehingga sebaiknya kalian memperhatikan dengan seksama, dimana sebaiknya menggunakan will dan dimana menggunakan would, jangan sampak kalian dianggap tidak sopan hanya karena salah menempatkan will dan would.

Sekarang kita mulai dari perbedaan will dan would dari sisi tenses, karena ini yang paling penting.

1. Penggunaan Will

Kita akan mulai dari membahas yang paling mudah terlebih dahulu. Will bila diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti ‘akan’. Ya, tidak perlu diperpanjang lagi yah kalau masalah arti kata ‘will‘.

Dalam tenses, will digunakan untuk simple future tense. Artinya, kalian dapat menggunakan will untuk menggambarkan suatu kejadian/kata kerja yang akan terjadi atau dilalukan di masa mendatang. Masa mendatang itu tidak berarti harus terjadi jauh dari masa kalian sekarang (present), bisa juga terjadi satu detik kemudian. Selama itu belum terjadi sekarang dan akan terjadi di masa mendatang, sah-sah saja kalian menggunakan simple future tense pada kalimat kalian.

[table]

[tr][th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]Tomorrow, I will go with my mother to the mall.[/td][/tr]

[/table]

Selain kata will, future tense juga bisa ditandai oleh kata keterangan waktu yang menunjukan masa depan, seperti tomorrow, next (keterangan waktu), after, dan yang lainnya. Meski begitu, future tense juga tetap sah meski tidak menyertai kalimat penunjuk waktu selama jelas artinya kalau hal tersebut akan terjadi di masa mendatang.

[table]

[tr][th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]I’ll come late to today’s meeting.[/td][/tr]

[/table]

Walau tidak menggunakan kata keterangan waktu (malah menggunakan today), kata di atas tetap bisa dianggap sebagai simple future tense karena akan terjadi di masa depan.

2. Penggunaan Would

Lalu dimana posisi would? Mudahnya, would adalah bentuk past tense dari will. Kalian mungkin sedikit bingung, bagaimana bisa kata yang menjadi kata kunci untuk future tense ternyata memiliki bentuk verb two. Jadi, bagaimana cara menggunakan ‘akan’ pada past tense?

Tense yang digunakan di sini adalah past tense. Ingat, jangan sampai kalian campur adukan dengan future perfect karena penggunaan would juga akan berpengaruh dalam future perfect dan future perfect menggunakan ‘have‘ sebagai kata kunci, bukan would.

Ya, would bisa digunakan untuk menggambarkan kejadian yang akan terjadi tapi di masa lampau.

Bagaimana? Apakah kalian sudah paham atau justru bertambah bingung?

Oke, agar lebih mudahnya, mari kita perhatikan contoh dari kalimat berikut ini agar kalian tidak bertambah bingung.

[table]

[tr][th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]This morning I would make a toast for breakfast, but I was out of jam.[/td][/tr]

[/table]

Artinya, ‘I’ menginginkan roti bakar untuk sarapan . Tapi, apakah sarapannya akan dilakukan sekarang? Tidak. Sarapan dilakukan sebelum waktu pembicaraan. Tapi pada saat itu, pada saat waktu yang dibicarakan, ‘I’ baru akan membuat roti panggang untuk sarapan. Atau mudahnya, ‘I’ baru berencana untuk membuat.

Penggunaan Will vs Would

Berikut ini adalah contoh penggunaan will vs would yang benar dalam tenses grammar.

[table]

[tr][th][/th] [th]Tenses[/th] [th]Penggunaan[/th] [th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]Will[/td] [td]Future[/td] [td]untuk menunjukan sesuatu yang
belum terjadi dan akan terjadi
di masa yang akan datang[/td] [td]- I will make an orange juice for the guest.
– She will go to the park alone.
– The ice will melt if you put it outside the freezer too long.[/td][/tr]

[tr][td]Would[/td] [td]Past[/td] [td]Untuk menerangkan sesuatu yang akan terjadi sebelum waktu pembicaraan atau di masa lalu.[/td] [td]- I would make a red dress for last year’s prom,
but the color wasn’t perfect for me.
-My mom would give me some money,
but I forgot to clean up my room so she was mad at me and didn’t give me the money.[/td][/tr]

[/table]

Baca Juga:

Aturan Lain dari Will vs Would

Selain untuk menunjukan waktu dalam bentuk tenses, will dan would memiliki kegunaan lain yang kedua-duanya ada yang berbeda satu sama lain, ada pula yang sama. Dan meskipun sama bukan berarti artinya pun akan sama.

Kalau disimpulkan, sebenarnya inilah fungsi spesifik, baik itu dari will vs would:

[table]

[tr][th]Will[/th] [th]Would[/th][/tr]

[tr][td]Membicarakan masa depan[/td] [td]membicarakan masa lalu[/td][/tr]

[tr][td]Membicarakan apa yang akan dilakukan[/td] [td]Membicarakan hipotesis/kemungkinan[/td][/tr]

[tr][td]Membuat janji[/td] [td]Membuat kalimat yang lebih sopan[/td][/tr]

[/table]

Kalau dijabarkan, maka seperti ini penjelasannya.

1. Beliefs

Beliefs di sini dimaksudkan untuk memperlihatkan sesuatu yang kita percaya atau yakini akan terjadi di masa mendatang. Baik will ataupun would dapat digunakan untuk mengekspresikan ‘beliefs‘. Namun, aturan future tense dan past tense tetap berlaku.

Perhatikan contoh berikut bila kalian masih belum paham:

[table]

[tr][td]Will[/th] [td]I think we will be late if we don’t go now.[/td][/tr]

[tr][td]Would[/td] [td]We fear we’d be late if we didn’t take the 10 o’clock train.[/td][/tr]

[/table]

Pada kata would, yang bercerita di atas mengungkapkan kekhawatirannya bila ia berangkat dengan kereta jam 10. Tentu saja pada saat bercerita, orang  yang berbicara sudah sampai dan entah ketakutannya jadi kenyataan atau tidak, tetapi ia sedang menyatakan kekhawatirannya sebelum menaiki kereta jam sepuluh kalau ia nanti akan sampai terlambat.

2. Offers and promises

Apabila kalian ingin membuat janji atau tawarn pastikan kalian menggunakan will. Iya dong, kalian kan membuat janji untuk dilakukan di asa mendatang, tidak mungkin membuat janji untuk masa lalu.

[table]

[tr][td]Will[/td] [td]He will give you the ticket tomorrow.[/td][/tr]

[tr][td]Would[/td] [td]I promise I will pick you up after school.[/td][/tr]

[/table]

Nah, kecuali kalian sedang membicarakan janji yang sudah lewat, jangan sekali-kali yah kalian membuat janji atau penawaran dengan orang lain dengan menggunakan would. Kebayangkan, nanti orang yang kalian beri janji bingung, kira-kira janji kalian ini akan ditepati atau tidak, yah?

3. Willingness

Will dan would bisa digunakan untuk mengungkapkan keinginan. Tetap perhatikan tenses yang akan kalian gunakan. Seperti biasa, would untuk mengekspresikan keinganan untuk melakukan sesuatu di masa lalu sementara will untuk mengungkapkan keinginan kalian saat ini. Jadi, kemungkinannya masih ada, apakah keinginan atau rencana kalian itu akan terjadi atau tidak. Sementara bila kalian menggunakan, would biasanya juga dibarengi dengan hasilnya, apakah rencana kali itu bisa berjalan atau tidak.

Okay, langsung saja kita lihat contohnya, ya. Supaya tidak semakin bingung. Kalau cuma teori, Hm….biasanya malah bikin semakin bingung, bukan malah semakin mengerti.

[table]

[tr][td]Will[/td] [td]We’ll see your baby tomorrow.[/td][/tr]

[tr][td]Would[/td] [td]Dad wouldn’t lend me the car so I was late for work.[/td][/tr]

[/table]

Ketika, menggunakan would, kita sudah tahu bahwa ayah yang berbicara tidak akan meminjamkan mobilnya. Sehingga, efeknya pun sudah kita ketahui, yang bercerita terlambat untuk pergi bekerja karena ia tidak dipinjamkan mobil. Sementara untuk will, pembicara baru mengungkapkan keinginannya, namun kita belum bissa mengetahui apakah rencananya berjalan atau tidak.

4. Conditionals

Conditional, atau singkatnya ‘meramalkan’ suatu kejadian berdasarkan kondisi atau keadaan yang sedang terjadi pada masa itu bisa dilakukan hanya dengan menggunakan future tense. Atau mudahnya hanya dengan will. Karena, ketika membuat kalimat kondisional, kalian belum mengetahui efek dari kondisi saat itu dari sekedar menduga, bila terjadi sesuatu….maka…..

dalam pembuatan kalimat conditional, biasanya kata kuncinya terletak pada dua kata, yaitu if… dan unless…

Perhatikan contoh di bawah ini:

[table]

[tr][th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]I will not get ticket if I don’t order it now![/td][/tr]

[tr][td]My dad won’t take me to the zoo, unless I clean my room.[/td][/tr]

[/table]

5. Hypothesis/Imaginary events

Nah, bukan berarti would tidak dapat disatuk dengan if . Walau bisa, pengertiannya akan berubah, tidak lagi menjadi kalimat condtional melainkan menjadi kalimat hypothesis atau semata-mata mendeskripsikan kejadian yang tidak nyata. Kenapa tidak nyata? Tentu karena kalian sudah melihat sendiri bahwa hal itu tidak terjadi. Karenanya ketika menggunakan ifwould hanya bersifat pengandaian, hypothesis, dan imajiner.

Contoh kalimat yang bersifat hypothesis nya bisa kalian lihat di sini:

[table]

[tr][th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]It would be a nightmare if she actually comes.[/td][/tr]

[/table]

Hal tersebut masih bersifat hypothesis atau pengandaian, sehingga belum bisa dipastikan kebenarannya.

Sekarang untuk contoh kalimat yang bersifat imaginary:

[table]

[tr][th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]If I had a new car I would take my girlfriend to the city.[/td][/tr]

[/table]

Kalimat ini hanya bersifat imajiner karena jelas pada kenyataannya, yang berbicara tidak memiliki mobil baru.

Polite Sentences

Would  bisa membuat kalimat yang kalian buat lebih lembut dan sopan. Bisa kalian gunakan untuk menyatakan keinginan, permintaan kalian ataupun pendapat kalian, terutama pada saat-saat formal, sehingga terdengar lebih sopan.

[table]

[tr][th]Contoh[/th][/tr]

[tr][td]I would like to see the white dress, please.[/td][/tr]

[tr][td]Would you please tell Dr. Laura that I can’t see her today?[/td][/tr]

[/table]

Bagaimana, apakah sudah jelas perbedaan penggunaan will dan would. Kalau sudah, selamat dipraktekan, dan jangan lupa untuk kembali melihat artikel ini bila kalian lupa-lupa ingat kapan kalian harus menggunakan will dan kapan harus menggunakan would.

Materi Grammar Lainnya ” state=”closed