Hello our fellow readers! Bagaimana dengan mood anda hari ini? Semoga baik-baik saja ya. Mungkin dalam percakapan sehari-hari kita sering menyampaikan mood kita atau mendapatkan seseorang di sekitar kita menyampaikan mood. Marah, benci, suka, tidak suka, damai, tenang, nyaman, dan sebagainya, itu adalah contoh mood yang bisa kita rasakan dalam kehidupan kita. Sebagai manusia, adalah hal yang wajar bagi kita untuk merasakan mood atau suasana hati, dan merupakan hal yang wajar pula untuk menuangkan suasana hati itu dalam berbagai bentuk, entah itu berupa raut wajah kita, perilaku kita, ucapan kita, tulisan kita, atau karya-karya kita lainnya.
Dalam bahasa Inggris, kita mengenal berbagai cara untuk menyampaikan mood kita. Salah satu cara tersebut adalah dengan menggunakan verb mood. Dalam kesempatan ini, penulis akan memaparkan pada pembaca suatu materi terkait verb mood. Verb mood merupakan salah satu properti dari verb yang kita pelajari setelah sebelumnya kita membahas materi properti verb lainnya yaitu impersonal verb, dan verb voices. Silakan disimak penjelasan mengenai verb mood dalam bahasa Inggris berikut ini.
Pengertian Verb Mood
Mungkin jika kita mengartikan secara polos verb mood ke dalam bahasa Indonesia, arti dari frasa tersebut adalah suasana hati kata kerja. Wah, absurd sekali ya artinya. Dalam sudut pandang grammar bahasa Inggris, verb mood atau dapat juga disebut sebagai moods of verbs adalah bagaimana pembicara atau penulis merasakan tentang apa yang ia bicarakan atau tuliskan atau bagaimana ia mengekspresikan jalan pikirannya.
Dalam bahasa Inggris, mood sangatlah penting dalam penulisan atau percakapan, sama pentingnya dengan adanya mood dalam hidup kita. Mood dari sebuah kalimat diekspresikan melalui kata kerja atau predikat dalam kalimat itu. Setidaknya terdapat tiga verb mood yang biasa dikenal dalam tata bahasa Inggris, yaitu indicative mood, imperative mood, dan subjunctive mood. Selanjutnya penulis akan membahas penggunaan dari masing-masing mood ini.
Penggunaan Verb Mood dalam Bahasa Inggris
Tiga verb mood yang telah disebutkan tadi memiliki makna dan cara penggunaannya masing-masing. Simak pembahasan berikut ini untuk lebih memahami verb mood.
1. Indicative Mood
Indicative mood adalah suatu bentuk kata kerja (verb form) yang membuat pernyataan atau menanyakan sebuah pertanyaan atau menyampaikan pendapat seolah-olah pendapat tersebut benar. Jenis mood ini menyampaikan mood yang merupakan sebuah kenyataan atau dapat juga digunakan untuk menolak kenyataan. Semua bentuk tenses dapat digunakan oleh indicative mood. Berikut ini merupakan contoh penggunaan verb indicative mood:
- Menyatakan Sebuah Fakta (States a Fact):
Snow is falling (salju sedang turun) - Menanyakan Sebuah Fakta (Asks a Fact):
Is snow falling? (apakah salju sedang turun?) - Menolak Sebuah Fakta (Denies a Fact):
No, snow is not falling (tidak, salju tidak sedang turun) - Menyampaikan Sebuah Pendapat (State an Oppinion):
That is a beautiful snowflakes
Sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca, terkadang salah satu indicative mood yang berfungsi menanyakan pertanyaan dipisahkan dari indicative mood sehingga biasa disebut sebagai interrogative mood.
2. Imperative Mood
Dalam bahasa Inggris, imperative mood diartikan sebagai suatu bentuk kata kerja yang mengexpresikan perintah atau permintaan. Selain itu, bentuk verb ini dapat juga berarti menyarankan anda untuk melakukan sesuatu. Subject dalam setiap kalimat imperative adalah you yang tidak disebutkan dalam kalimat tersebut. Imperative mood menggunakan bentuk dasar dari verb yaitu infinitive tanpa menggunakan awalan to. Di bawah ini merupakan contoh penggunaan verb imperative mood:
- Mengekspresikan Sebuah Perintah (Express a Command):
Do not forget your lunch box (jangan lupa kotak makanmu) - Menyampaikan Sebuah Permintaan (Express a Request):
Let me borrow your bicycle (izinkan aku meminjam sepedamu) - Memberikan Sebuah Saran (Gives an Advise)
Just submit your homework on time (Kumpulkan saja pekerjaan rumahmu tepat waktu)
3. Subjunctive Mood
Jenis verb mood ini menunjukkan sesuatu yang bersifat hipotesis (masih berupa kemungkinan) atau sesuatu yang berlawanan dengan fakta yang ada. Dalam tata bahasa Inggris, subjunctive mood digunakan untuk menjelajahi situasi yang berupa pengandaian atau khayalan. Hal tersebut dapat juga berupa harapan, keinginan, atau keraguan. Terkadang penggunaan subjunctive mood ini cukup sulit, namun penggunaan verb mohon ini cukup berguna bagi kepentingan estetika penulisan atau pembicaraan. Berikut ini merupakan contoh penggunaan verb subjunctive mood:
- Menyatakan Sebuah Harapan (Express a Wish)
I wish class were over (saya berharap kelas usai)
Pernyataan ini bertentangan dengan fakta bahwa kelas belum usai - Menyatakan Situasi Khayalan (Express an Imaginary Situation)
If I were a lecturer, i would never give assignment (jika saya seorang dosen, saya tidak akan memberikan tugas)
Pada kenyataannya, subject bukanlah seorang dosen
Subjunctive mood biasanya digunakan pada klausa yang dimulai dengan kata “if” atau “I wish”, ciri ini berguna untuk mengenali subjunctive mood dalam kalimat bahasa Inggris.
Subjunctive mood dapat juga mengekspresikan sebuah permintaan atau rekomendasi jika subjunctive tersebut diikuti kata “that” (setelah kata kerja seperti wish, suggest, hope, advise, propose, request, urge, demand, recommend) atau dapat juga mengekspresikan ketidakpastian (uncertainty) jika subjunctive mood tersebut diikuti kata “if” atau “whether”. Berikut ini merupakan contoh penggunaan subjunctive dalam hal permintaan, rekomendasi, atau ketidakpastian.
- Menyampaikan Sebuah Permintaan (Express a Demand)
I demand that you do your homework on time
(aku memintamu untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu tepat waktu) - Menyampaikan Rekomendasi
I recommend that Salma do her assignment at City Library
(saya menyarankan Salma untuk mengerjakan tugasnya di perpustakaan kota) - Menyampaikan Ketidakpastian
Whether you would win or loose, you must be patient
(entah kamu menang atau kalah, kamu harus bersabar)
Di atas adalah verb mood yang biasa dikenal dalam bahasa Inggris. Namun beberapa ahli tata bahasa Inggris menambahkan dua verb mood lainnya, yaitu conditional mood dan infinitive mood. Berikut ini penjelasan mengenai dua verb mood tersebut
4. Conditional Mood
Verb mood ini menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu, sesuatu dapat terjadi. Verb yang umum digunakan dalam conditional mood adalah would, could, dan might. Biasanya ia terhubung sebagai sebuah klausa dalam subjunctive mood. Berikut ini contoh conditional mood:
- I might be able to call him if i know his phone number
(aku akan dapat meneleponnya jika aku mengetahui nomer teleponnya)
5. Infinitive Mood
Verb ini mengekspresikan aksi namun tidak memiliki subject yang melakukan aksi tersebut. Di bawah ini adalah contoh infinitive mood:
- To receive a gift graciously, just say thank a lot
(untuk menerima sebuah hadiah dengan penuh rasa syukur, katakan terima kasih banyak)
Itulah pembahasan mengenai contoh dan jenis verb mood dalam bahasa Inggris yang dapat penulis sampaikan dalam artikel ini. Tetap semangat untuk belajar bahasa Inggris ya pembaca. See you later!