Literature

20 Contoh Puisi Bahasa Inggris tentang Keindahan Alam beserta Artinya

Puisi atau poem adalah kumpulan kata-kata yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk baris atau bait. Puisi juga mempunyai ciri-ciri khusus, antara lain rima atau sajak, suku kata, tempo atau ritme, aliterasi atau penggunaan kata-kata yang permulaannya sama bunyi, menggunakan kata-kata kiasan atau majas.

Majas yang digunakan yaitu simile, personifikasi, hiperbola, metafora, dan lain-lain. Majas ini biasanya mengandung banyak kosakata atau vocabulary dalam Bahasa Inggris.

Puisi juga mempunyai jenis-jenis yang berbeda yaitu akrostik, puisi berbentuk, Puisi pantun, Puisi yang menggunakan grammar yang berbeda, haiku, puisi narasi, dan balada. Isi puisi juga bermacam-macam, salah satunya adalah tentang keindahan alam seperti contoh di bawah ini.

  1. The Moon

(Rembulan)

By Robert Louis Stevenson

The moon has a face like the clock in the hall; 

(Rembulan mempunyai wajah layaknya jam di aula)

She shines on thieves on the garden wall, 

(Dia menyinari pencuri-pencuri di dinding taman)

On streets and fields and harbour quays, 

(Di jalanan dan perkebunan, dan dermaga-dermaga di pelabuhan)

And birdies asleep in the forks of the trees. 

(Dan burung-burung tertidur dipercabangan pohon)

The squalling cat and the squeaking mouse, 

(Kucing yang mengeong dan tikus yang mencicit)

The howling dog by the door of the house, 

(Anjing yang menggonggong di pintu rumah)

The bat that lies in bed at noon, 

(Kelelawar yang berbaring di kasur pada siang hari)

All love to be out by the light of the moon. 

(Semua cinta dicurahkan pada sinar rembulan)

But all of the things that belong to the day 

(Tapi semua yang dimiliki siang hari)

Cuddle to sleep to be out of her way; 

(Pelukan untuk tidur bukan cara dia)

And flowers and children close their eyes 

(Dan bunga-bunga serta anak-anak tertidur)

Till up in the morning the sun shall arise.

(Sampai pagi tiba, matahari akan terbit)

  1. Mountains

(Pegunungan)

By Riya Shrivastava

Emerges above the land into their peak.

(Bermunculan dari atas tanah sampai ke puncak)

It is the sky they constantly seek.

(Itu langit yang selalu mereka cari)

From the far distance, we won’t notice their height.

(Dari jarak yang jauh, kita tidak bisa melihat ketinggiannya)

A view from the top is a spectacular sight.

(Pemandangan dari puncak adalah pemandangan yang spektakuler)

Closely positioned to form a range.

(posisi yang dekat untuk memberi kisaran)

Human eyes won’t notice the change.

(Mata manusia tidak bisa melihat perubahan)

Not a prisoner to the immediate time,

(Bukan seorang tawanan di waktu yang serta merta)

Challenges many, unforgiving climb.

(Rintangan yang banyak dan pendakian yang taktermaafkan)

So much more beyond their beauty.

(Sungguh sangat jauh lebih indah dari kecantikannya)

Sheltering species, that’s their duty.

(Memberikan keteduhan untuk jenis-jenis binatang adalah tugas mereka)

Mountains are members of the nature we know,

(Gunung-gunung adalah anggota alam yang kita tahu)

And at the top they often have snow.

(Dan puncak adalah yang sering bersalju)

  1. Hey, Little Bug!

(Hei, Serangga Kecil)

By Tai-Shona Britto

Hey, little stick bug 

(Hei, serangga kecil)

Clinging to a stem.

(Yang menempel di batang)

Where did you come from?

(Dari mana kamu?)

How did you land?

(Bagaimana negerimu?)

Hey, little lady bug 

(Hei, serangga kecil)

Sitting on my nose.

(Yang duduk di hidungku)

How did you get your wings,

(Bagaimana kamu mendapatkan sayap?)

Red as a rose?

(Apakah seperti merah di bunga mawar?)

Hey, little bumble bee.

(Hei, lebah kecil)

Why is your bum so pointy?

(Mengapa pantatmu sangat lancip)

Please don’t sting me.

(Tolong sangat sengat aku)

Hey, little marching ants.

(Hei, semut-semut kecil)

Where are you going?

(Kemana kamu akan pergi?)

He, he, he, on my pants,

(Hei, hei, hei, di celanaku)

So tickly.

(Sangat gatal.)

Hey, little butterfly

(Hei, kupu-kupu kecil)

Soaring through the sky.

(Yang membumbung tinggi sampai langit)

Would you land on my finger

(Maukah kamu hinggap di jariku)

And say hi and bye?

(Dan menyapa lalu pergi)

Hey, little spider

(Hei, laba-laba kecil)

Spinning your web.

(Yang sedang memintal jaring)

Do you come out to play

(Apakah kamu keluar dan bermain?)

When we all go to bed?

(Ketika kita semua pergi tidur?)

Hey, little lightning bug

(Hei, kunang-kunang)

Flying through the night.

(Yang terbang di malam hari)

Be my guide

(Jadilah pemanduku)

So I can follow your light.

(Sehingga aku bisa mengikuti cahayamu)

Hey, little beetle.

(Hei, kumbang kecil)

Why do you creak

(Mengapa kamu berbunyi kriat kriut)

On my windowsill 

(Di tepi jendelaku)

While I’m trying to sleep?

(Ketika aku mencoba tidur?)

Mama, Mama, come and see

(Mama, mama, kemari dan lihatlah)

All the little bugs

(Semua serangga-serangga kecil)

Playing with me.

(Sedang bermain denganku)

  1. Let’s Preserve Our Nature

(Mari Lestarikan Alam Kita)

By Arjun

The sun is shining,

(Matahari bersinar)

The sky is blue,

(Langit berwarna biru)

The birds are flying,

(Burung burung terbang)

And the breeze is so cool.

(Dan angin sepoi-sepoi yang begitu dingin)

Mother Nature is trying her best

(Alam Raya telah memberikan yang terbaik)

To give nothing but beautifulness,

(tidak memberikan apapun hanya sebuah keindahan)

But what do we do?

(Tapi apa yang kita lakukan?)

Make her a mess.

(Membuatnya kacau)

Let’s make her the best

(Mari buat dia menjadi yang terbaik)

By polluting less and less,

(Dengan terus mengurangi polusi)

And preserve her green dress

(Dan memelihara kehijauannya)

For our kids and the rest.

(Untuk anak-anak kita dan hari tua)

  1. Bed In Summer

(Tidur saat Musim Panas)

By Robert Louis Stevenson

In Winter I get up at night

(Di musim dingin aku bangun di malam hari)

And dress by yellow candle light.

(Dan disinari oleh cahaya lilin kekuningan)

In Summer, quite the other way,

(Di musim panas, sungguh berbeda)

I have to go to bed by day.

(Aku harus tidur di pagi hari)

I have to go to bed and see

(Aku harus pergi tidur dan melihat)

The birds still hopping on the tree,

(Burung-burung masih melompat-lompat di atas pohon)

Or hear the grown-up people’s feet

(Atau mendengar langkah kaki orang-orang)

Still going past me in the street.

(Masih melewatiku di jalan)

And does it not seem hard to you,

(Dan apakah itu tidak terlihat sulit untuk mu)

When all the sky is clear and blue,

(Saat langit masih cerah dan biru)

And I should like so much to play,

(Dan aku seharusnya masih ingin bermain lebih lama)

To have to go to bed by day?

(Tapi harus pergi tidur di siang hari?) 

  1. Oh! It Was The Wind

(Oh! Itu Angin)

By Dhana May C. Baysa

I felt a strong air on my hair

(Aku merasakan udara kuat di rambut)

Oh! It was the wind.

(Oh! Ini angin)

Side by side, the leaves sway and sway.

(Berjejeran daun-daun yg bergoyang)

Yesterday was a windy day!

(Kemarin adalah hari yang berangin)

I felt a strong breeze on my knees

(Aku merasakan angin sepoi-sepoi yang kuat di kedua lututku)

Oh! It was the wind!

(Oh! Itu angin!)

It blew harder and harder as it can,

(Bertiup semakin kencang dan kencang)

Until the heat of the sun was gone!

(Membuat kehangatan matahari menghilang)

The kids that play on the ground

(Anak-anak yang bermain di tanah lapang)

Come running and stepping with sound.

(Datang berlarian dan melangkah dengan suara)

The kites that fly so high

(Layang-layang terbang sangat tinggi)

Made the children laugh and sigh!

(Membuat mereka tertawa dan ngos-ngosan)

I felt a strong air on my hair,

(Aku merasakan udara kuat di rambut)

I felt a strong breeze on my knees 

(Aku merasakan angin sepoi-sepoi yang kuat di kedua lututku)

And then I realized, 

(Dan kemudian aku sadar)

Oh! It was the wind!

(Oh! Itu angin!)

  1. And Now It’s Spring

(Dan Sekarang Musim Semi)

By Lhtheaker

The grass is green across the hill,             

(Rumput-rumput hijau membentang di bukit)

But yellow blooms the daffodil.

(Sementara itu bunga-bunga dafodil kuning bermekaran)

It’s sunshine on a little stalk,

(Cahaya matahari pada tangkai kecil)

A friendly flower, I bet they talk…

(Bunga yang ramah, aku yakin mereka berbicara)

Of little kids, too long inside

(Anak-anak kecil, terlalu lama di dalam rumah)

They burst outdoors to play and hide.

(Mereka berhamburan keluar untuk bermain dan bersembunyi)

Tracking mud and bringing bugs.

(Bermain lumpur dan serangga)

Look, there’s footprints on the rug!

(Lihat, ada jejak kaki di karpet)

Tiny whirlwinds, these little tykes,

(Angin kecil, anak-anak kecil ini)

They skin their knees while riding bikes.

(Mereka menguliti lutut mereka ketika mengayuh sepeda)

They rip and roar, they’re running wild!

(Mereka menyobek dan meraung, mereka menjadi liar)

What fun it is to be a child.

(Betapa senangnya menjadi anak kecil)

It grows warmer every day.

(Ini semakin menyenangkan)

Shoo the children out to play!

(Menyeru mereka untuk bermain di luar)

Pick the flowers, play in mud.

(Memetik bunga, bermain lumpur)

Too much rain, here comes a flood!

(Terlalu sering hujan, datanglah banjir)

My snowy, winter days are gone.

(Penuh salju, hari-hari musim dingin akan berlalu)

I mourn them, but I hear a song

(Aku sedih, tapi aku mendengar sebuah lagu)

Of birds in trees; wind chimes ring.

(Oh, burung-burung di pepohonan; angin membunyikan bel)

I guess it might as well be spring!

(Aku yakin segera tiba musim semi!) 

  1. Spring

(Musim Semi)

by William Blake

Sound the flute!

(Membunyikan seruling)

Now it’s mute!

(Sekarang sunyi)

Birds delight,

(Burung-burung bergembira)

Day and night,

(Siang malam)

Nightingale,

(Burung bul-bul)

In the dale,

(Di lembah)

Lark in sky, –

(Burung di langit)

Merrily,

(Bergembira)

Merrily, merrily to welcome in the year.

(Bergembira menyambutnya di tahun ini)

Little boy,

(Anak laki-laki kecil)

Full of joy;

(Penuh kegembiraan)

Little girl,

(Anak perempuan kecil)

Sweet and small;

(Manis dan mungil)

Cock does crow,

(Ayam jantan berkokok)

So do you;

(Begitu juga kamu)

Merry voice,

(Suara kegembiraan)

Infant noise;

(Celoteh bayi)

Merrily, merrily to welcome in the year.

(Bergembira menyambutnya tahun ini)

Little lamb,

(Anak domba kecil)

Here I am;

(Aku disini)

Come and lick

(Datang dan menjilat)

My white neck;

(Leher putihku)

Let me pull

(Biarkan aku menarik)

Your soft wool;

(Bulu dombamu yang lembut)

Let me kiss

(Biarkan kucium)

Your soft face;

(Wajah halusmu)

Merrily, merrily we welcome in the year.

(Bergembira kita menyambutnya tahun ini)

  1. The Fountain

(Air Mancur)

by James Russell Lowell

Into the sunshine,

(Di antara sinar matahari)

Full of the light,

(Yang penuh cahaya)

Leaping and flashing

(Melompat dan bercahaya)

From morn till night!

(Dari pagi sampai petang)

Into the moonlight,

(Sampai ke cahaya bulan)

Whiter than snow,

(Lebih putih dari salju)

Waving so flower-like

(Bergelombang seperti bunga)

When the winds blow!

(Ketika angin bertiup)

Into the starlight,

(Sampai ke cahaya bintang)

Rushing in spray,

(Menyerbu di percikan)

Happy at midnight,

(Bergembira di tengah malam)

Happy by day!

(Bergembira di siang hari)

Ever in motion,

(Selalu bergerak)

Blithesome and cheery.

(Bergembira dan riang)

Still climbing heavenward,

(Tetap mendaki ke surga)

Never aweary; —

(Tanpa lelah)

Glad of all weathers,

(Bahagia di cuaca apapun)

Still seeming best,

(Tetap memperlihatkan yang terbaik)

Upward or downward,

(Ke atas atau ke bawah)

Motion thy rest; —

(Bergerak semampunya)

Full of a nature

(Penuh dengan kealamian)

Nothing can tame,

(Tidak ada yang lemah)

Changed every moment,

(Berubah setiap waktu)

Ever the same; —

(Selalu sama)

Ceaseless aspiring,

(Berambisi tanpa akhir)

Ceaseless content,

(Penuh daya tanpa akhir)

Darkness or sunshine

(Kegelapan maupun penuh cahaya)

Thy element; —

(Elemennya)

Glorious fountain!

(Air mancur yang meriah)

Let my heart be

(Jadilah hatiku seperti itu)

Fresh, changeful, constant,

(Segar, berubah, dan tetap)

Upward, like thee!

(Naik seperti kamu)

  1. The Falling Star

(Bintang Jatuh)

by Sara Teasdale

I saw a star slide down the sky,

(Aku melihat sebuah bintang meluncur kebawah langit)

Blinding the north as it went by,

(Menyilaukan ke arah utara seperti perginya)

Too burning and too quick to hold,

(Terlalu merah dan cepat untuk ditangkap)

Too lovey to be bought or sold,

(Terlalu sayang untuk dibeli atau dijual)

Good only to make wishes on

(Baik hanya untuk membuat sebuah permintaan)

And then forever to be gone.

(Dan kemudian selamanya menghilang)

 

  1. Night

(Malam)

by Sara Teasdale

Stars over snow,

(Bintang-bintang di atas salju)

And in the west a planet

(Dan di sebelah barat sebuah planet)

Swinging below a star-

(Mengayunkan ke bawah sebuah bintang)

Look for a lovely thing and you will find it.

(Mencari sebuah benda kesayangan dan kamu akan menemukannya)

It is not far-

(Tidak jauh)

It never will be far.

(Tidak akan pernah jauh)

  1. Trees

(Pepohonan)

by Joyce Kilmer

I think that I shall never see

(Aku fikir bahwa aku tidak pernah melihat)

A poem as lovely as a tree

(Sebuah puisi sebagus sebuah pohon)

A tree whose hungry mouth is pressed

(Sebuah pohon yang mulutnya kelaparan karna tertekan)

Against the earth’s sweet flowing breast

(Melawan perasaan bumi yang manis dan mengalir)

A tree that looks at God all day

(Sebuah pohon yang melihat Tuhan sepanjang hari)

and lifts her leafy arms to pray

(Dan mengangkat lengan-lengan rindangnya untuk berdoa)

A tree that may, in summer, wear

(Sebuah pohon yang mungkin di musim panas, memakai)

A nest of robins in her hair

(Sarang burung murai pada rambutnya)

Upon whose bosom snow has lain

(Diatas dadanya salju telah berbaring)

Who intimately lives with rain.

(Yang begitu dekat hidup bersama hujan)

Poems are made by fools like me

(Puisi-puisi dibuat dengan kebodohan seperti yang kulakukan)

But only God can make a tree.

(Tapi hanya Tuhan yang mampu membuat sebuah pohon)

  1. Afternoon on a Hill

(Sore Hari di Sebuah Bukit)

by Edna St. Vincent Millay

I will be the gladdest thing

(Aku akan menjadi yang paling bahagia)

Under the sun!

(Di bawah matahari)

I will touch a hundred flowers

(Aku akan menyentuh ratusan bunga)

And not pick one.

(Dan tidak memetiknya)

I will look at cliffs and clouds

(Aku akan melihat jurang dan awan)

With quiet eyes,

(Dengan mata yang tenang)

Watch the wind bow down the grass,

(Melihat angin menundukkan rerumputan)

And the grass rise.

(Dan rerumputan bangkit)

And when lights begin to show

(Dan saat matahari mulai menunjukkan)

Up from the town,

(Dari atas ke kota)

I will mark which must be mine,

(Aku akan menandai milikku)

And then start down!

(Dan kemudian memulai berganti)

  1. The Rainbow

(Pelangi)

By Walter De La Mare

I saw the lovely arch

(Aku melihat lengkungan yang indah)

Of Rainbow span the sky,

(Dari pelangi yang merentang di langit)

The gold sun burning

(Matahari keemasan membakar)

As the rain swept by.

(Seperti hujan yang menyapu)

In bright-ringed solitude

(Pada kesunyian yang nyata)

The showery foliage shone

(Guyuran hujan pada dedaunan bersinar)

One lovely moment,

(Sebuah momen yang indah)

And the Bow was gone.

(Dan simpul telah terlepas)

  1. Autumn Song

(Lagu Musim Gugur)

by Elizabeth Ellen Long

These are the days of fallen leaves,

(Berhari-hari daun berguguran)

The days of hazy weather,

(Hari-hari dengan cuaca berkabut)

Smelling of chrysanthemums

(Bau bunga-bunga krisan)

And gray wood-smoke together.

(Dan bersama asap kayu keabu-abuan)

These are the nights of nearby stars,

(Ini adalah malam yang dekat dengan bintang-bintang)

the nights of closer moons,

(Malam yang lebih dekat dengan bulan)

When the windy darkness echoes

(Ketika gema yang gelap dan berangin)

To cricket’s farewell tunes.

(Untuk lagu ucapan selamat tim kriket)

  1. The First Snowfall

(Hujan Salju Pertama)

by James Russell Lowell

The snow had begun in the gloaming,

(Salju telah turun di waktu senja)

And busily all the night

(Dan semakin deras sepanjang malam)

Had been heaping field and highway

(Telah menumpuki ladang dan jalan raya)

With a silence deep and white.

(Dengan kesunyian dan warna putih)

Every pine and fir and hemlock

(Setiap pohon cemara-cemara)

Wore ermine too dear for an earl,

(Memakai bulu musang terlalu sayang untuk seorang bangsawan)

And the poorest twig on the elm tree

(Dan ranting termalang pada pohon elm)

Was ridged inch deep with pearl.

(Adalah punggung bukit yang dalam dengan mutiara) 

  1. The Snow

(Salju)

by Emily Dickinson

It sifts from leaden sieves,

(Dia tersaring dari ayakan langit)

It powders all the wood,

(Dia membedaki semua hutan)

It fills with alabaster wool

(Dia terisi dengan bulu domba yang seperti batupualam putih)

The wrinkles of the road.

(Kekusutan di jalanan)

It makes an even face

(Itu juga akan ditemui)

Of mountain and of plain,

(Gunung dan daratan)

Unbroken forehead from the east

(Terus menerus dari timur)

Unto the east again.

(Sampai ke timur lagi)

It reaches to the fence,

(Itu mencapai pagar)

It wraps it, rail by rail,

(Membungkusnya, dari jeruji ke jeruji)

Till it is lost in fleeces;

(Sampai hilang di bulu domba)

It flings a crystal veil

(Menghempaskan tudung kristal)

On stump and stack and stem,

(Di ujung dan tumpukan dan batang)

The summer’s empty room,

(Ruang kosong musim panas)

Acres of seams where harvests were,

(Berhektar-hektar lapisan dimana ada hasil panen )

Recordless, but for them.

(Sedikitnya catatan, untuk mereka)

It ruffles wrists of posts,

(Itu mengganggu pergelangan tangan untuk tugas)

As ankles of a queen,

(Seperti pergelangan kaki seorang ratu)

Then stills its artisans like ghosts,

(Kemudian keheningan pada tukang batu seperti hantu)

Denying they have been

(Mengingkari apa yang telah ada)

  1. A Calendar

(Kalender)

by Sara Coleridge

January brings the snow,

(Januari membawakan salju)

Makes our feet and fingers glow.

(Membuat kaki dan jari kita bersinar)

February brings the rain,

(Februari membawakan hujan)

Thaws the frozen lake again.

(Mencairkan lagi danau yang beku)

March brings breezes,

(Maret membawakan angin yang sepoi-sepoi)

Loud and shrill,

(Nyaring dan melengking)

To stir the dancing daffodil.

(Untuk membuat bunga dafodil menari-nari)

April brings the primrose sweet,

(April membawakan bunga mawar manis)

Scatters daisies at our feet.

(Menaburkan bunga-bunga aster di kaki kita)

May brings flocks of pretty lambs

(Mei membawakan kumpulan anak domba yang cantik)

Skipping by their fleecy dams.

(Melompat dengan bulu wol yang lembut)

June brings tulips, lilies, roses,

(Juni membawakan bunga tulip, lili, dan mawar)

Fills the childrens hands with posies.

(Mengisi tangan anak-anak dengan karangan bunga)

Hot July brings cooling showers,

(Juli yang panas membawakan guyuran yang dingin)

Apricots and gillyflowers.

(Buah aprikot dan gillyflower)

August brings the sheaves of corn,

(Agustus membawakan tumpukan jagung)

Then the harvest home is borne.

(Kemudian hasil panen disimpan di rumah)

Warm Septemper brings the fruit;

(September yang hangat membawakan buah-buahan)

Sportsmen then begin to shoot.

(Atlit bersiap untuk bergerak cepat)

Fresh October brings the pheasant;

(Oktober yang segar membawakan burung pheasant)

Then to gather nuts is pleasant.

(Kemudian mengumpulkan kacang dengan senang)

Dull November brings the blast;

(November yang sepi membawakan angin kencang)

Then the leaves are whirling fast.

(Kemudian dedaunan berputar dengan cepat)

Chill December brings the sleet,

(Desember yang dingin membawakan es dan salju)

Blazing fire, and Christmas treat.

(Api yang berpijar dan pengalaman Natal)

  1. The Star

(Bintang)

by Jane Taylor

Twinkle, twinkle, little star,

(Kelip, kelip, bintang kecil)

How I wonder what you are !

(Betapa aku penasaran seperti apa kamu)

Up above the world so high,

(Berada di atas dunia begitu tinggi)

Like a diamond in the sky.

(Seperti permata di langit)

When the blazing sun is gone,

(Ketika terik matahari telah hilang)

When he nothing shines upon,

(Ketika dia tak bersinar lagi )

Then you show your little light,

(Kemudian kamu menunjukkan cahaya kecilmu)

Twinkle, twinkle, all the night.

(Kelip, kelip, sepanjang malam)

Then the trav’ller in the dark,

(Kemudian berkelana di kegelapan)

Thanks you for your tiny spark,

(Terima kasih untuk cahaya kecilmu)

He could not see which way to go,

(Dia tidak bisa melihat jalan untuk pergi)

If you did not twinkle so.

(Jika kamu tidak berkelip)

In the dark blue sky you keep,

(Di kegelapan langit biru kamu menjaga)

And often thro’ my curtains peep,

(Dan sering menghempaskan intipan kordenku)

For you never shut your eye,

(Kamu tidak pernah menutup mata)

Till the sun is in the sky.

(Sampai matahari ada di langit)

‘Tis your bright and tiny spark,

(Ini cahaya dan kilatan kecilmu)

Lights the trav’ller in the dark :

(Menyinari pengelana di kegelapan)

Tho’ I know not what you are,

(Meskipun aku tak tahu seperti apa kamu)

Twinkle, twinkle, little star.

(Kelip, kelip, bintang kecil)

 

  1. Winter

(Musim Dingin)

by John Keats

In a drear-nighted December,

(Di malam Desember yang suram)

Too happy, happy Tree,

(Terlalu senang, pohon yang senang)

Thy branches ne’er remember

(Cabang-cabang pohon selalu lupa)

Their green felicity:

(Kebahagiaan hijau mereka)

The north cannot undo them,

(Utara tidak bisa mengulang itu semua)

With a sleety whistle through them;

(Dengan hujan dan es yang melewati mereka)

Nor frozen thawings glue them

(Tidak juga cairan yang beku merekatkan mereka)

From budding at the prime.

(Dari pertunasan di musim pertama)

In a drear-nighted December,

(Di malam Desember yang suram)

Too happy, happy Brook,

(Terlalu senang, selokan yang senang)

Thy bubblings ne’er remember

(Gelembung-gelembung selalu lupa)

Apollo’s summer look;

(Penampakan apolo di musim panas)

But with a sweet forgetting,

(Tapi dengan kelupaan yang manis)

They stay their crystal fretting,

(Mereka bertahan dengan kecerewetan kristal mereka)

Never, never petting

(Tak pernah, tak pernah menimang)

About the frozen time.

(Tentang waktu yang membeku)

Ah! would ’twere so with many

(Ah! Akankah lebih banyak lagi)

A gentle girl and boy!

(Seorang gadis yang ramah dan anak laki-laki)

But were there ever any

(Tapi apakah mereka juga seperti itu)

Writh’d not at passéd joy?

(Menggeliat tanpa melewatkan kesenangan?)

To know the change and feel it,

(Untuk tahu perubahan dan merasakannya)

When there is none to heal it,

(Ketika tidak ada yang menyembuhkan)

Nor numbéd sense to steal it,

(Tidak juga rasa kaku untuk mencurinya)

Was never said in rhyme.

(Tanpa pernah diucapkan pada sajak)

Recent Posts

Rumus dan Contoh Kalimat Menggunakan Kata Had Better Beserta Artinya

Bahasa inggris tentu menjadi salah satu bahasa yang sangat perlu di pelajari oleh sebagian besar…

5 years ago

Anak Artis yang Pandai Menggunakan Bahasa Inggris – Harus Kamu Contoh!

Berikut akan mengungkap nama-nama anak artis yang pandai menggunakan bahasa Inggris, guna untuk membantu ikut…

5 years ago

Film Indonesia yang Menggunakan Bahasa Inggris – Kamu Sudah Nonton?

Film yang menggunakan bahasa Inggris dalam penggarapannya memang jarang untuk ditemui. Film yang merupakan salah…

5 years ago

Contoh Kalimat Passive Diubah Ke Active – Rumus dan Penjelasan Lengkap

Kalimat dalam bahasa Inggris dikelompokkan menjadi kalimat aktif dan pasif. Kalimat aktif adalah kalimat dimana…

5 years ago

Penggunaan Akhiran -ies Dalam Bahasa Inggris – Contoh Lengkap

Ketika suatu verb dalam bahasa Inggris memiliki berakhir dengan huruf i, maka apabila subjeknya adalah…

5 years ago

Perbedaan Verb Phrase dengan Phrasal Verb

Pernahkan kalian mendengar tentang verb phrase atau phrasal verb sebelumnya? Tanpa kita sadari, kedua bentuk…

5 years ago